Bagaimana Narsisis Bereaksi Saat Merasa Tak Dihargai

Bagaimana narsisis bereaksi saat merasa tak dihargai

Ketika seseorang dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) merasa tidak dihargai sepenuhnya, respons mereka bisa sangat intens. Mungkin Anda pernah menghadapi situasi di mana seorang narsisis tampak marah, kecewa, atau bahkan menyerang secara emosional hanya karena Anda tidak memberikan perhatian atau penghargaan yang mereka harapkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita pahami bersama.

Kenapa Narsisis Sangat Membutuhkan Pengakuan?

Orang dengan NPD sering memiliki kebutuhan mendalam untuk validasi dan pujian dari orang lain. Meskipun di permukaan mereka mungkin terlihat percaya diri, sebenarnya banyak dari mereka memiliki self-esteem yang rapuh. Mereka mengandalkan pengakuan eksternal untuk merasa “bernilai”.

Seperti dijelaskan oleh psikolog klinis Dr. Craig Malkin dalam bukunya Rethinking Narcissism, narsisis memandang penghargaan sebagai sumber kekuatan. Ketika mereka tidak mendapatkannya, mereka merasa terancam. Ini seperti menyentuh luka emosional yang membuat mereka defensif atau agresif.

Respons Narsisis Ketika Merasa Tidak Dihargai

  1. Kemarahan atau Amarah Narsistik (Narcissistic Rage)
    Ketika merasa diabaikan atau tidak dihormati, seorang narsisis mungkin menunjukkan kemarahan yang intens. Ini sering disebut sebagai “narcissistic rage.” Dalam kemarahan ini, mereka bisa:

    • Melontarkan kritik tajam kepada Anda.
    • Menyalahkan orang lain atas “kesalahan” mereka.
    • Menciptakan drama untuk menarik perhatian kembali kepada diri mereka.
  2. Silent Treatment (Mengabaikan Secara Sengaja)
    Alih-alih meledak-ledak, beberapa narsisis memilih strategi yang lebih pasif-agresif seperti silent treatment. Mereka sengaja mengabaikan Anda untuk membuat Anda merasa bersalah atau kembali berusaha mendapatkan perhatian mereka.
  3. Bersikap Defensif
    Banyak narsisis akan membela diri dengan cara yang sangat intens. Mereka mungkin menyangkal kritik atau bahkan memutarbalikkan situasi, membuat Anda merasa bersalah. Taktik ini sering disebut sebagai gaslighting.
  4. Upaya Memulihkan Dominasi
    Ketika rasa superioritas mereka terganggu, narsisis sering mencoba memulihkan kendali dengan cara:

    • Merendahkan orang lain.
    • Mengingatkan Anda akan “kebaikan” atau “pencapaian” mereka.
    • Mengintimidasi untuk mendapatkan kembali penghargaan.
Baca Juga:  Kenali 14 Checklist Perilaku Narsistik yang Merusak

Mengapa Respons Ini Bisa Begitu Berlebihan?

Respons narsisis yang ekstrem berakar pada ketakutan akan kehilangan kendali atas citra diri mereka. Dalam pikiran mereka, penghargaan dari orang lain adalah penegasan bahwa mereka layak dicintai dan dihormati. Ketika hal ini hilang, mereka merasa terancam secara emosional, seperti seorang anak kecil yang kehilangan mainan kesayangannya.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, narsisis cenderung bereaksi lebih negatif terhadap penghinaan sosial dibandingkan individu lainnya. Mereka melihat penghinaan ini sebagai serangan langsung terhadap harga diri mereka.

Bagaimana Cara Menghadapi Narsisis yang Merasa Tidak Dihargai?

  1. Tetap Tenang
    Jangan terpancing oleh emosi mereka. Narsisis sering memancing reaksi, tetapi menjaga ketenangan adalah cara terbaik untuk menghadapi situasi ini.
  2. Berikan Pujian Secara Strategis
    Jika memungkinkan, berikan pujian yang tulus pada aspek tertentu dari tindakan mereka. Hal ini bisa meredakan kemarahan atau rasa defensif mereka.
  3. Tetapkan Batasan
    Jangan biarkan diri Anda terbawa dalam drama mereka. Tegaskan batasan dengan sopan namun tegas. Misalnya, Anda bisa mengatakan:
    “Saya menghargai pendapat Anda, tetapi saya juga punya sudut pandang sendiri.”
  4. Jangan Terjebak Gaslighting
    Jika mereka mencoba memanipulasi atau memutarbalikkan fakta, ingatlah untuk tetap percaya pada perspektif Anda. Jangan merasa perlu membuktikan diri kepada mereka.

Kesimpulan

Menghadapi narsisis yang merasa tidak dihargai bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat mengelola interaksi dengan lebih baik. Ingat, respons mereka sering kali lebih mencerminkan ketidakamanan internal mereka daripada perilaku Anda.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Kristin Neff, seorang ahli dalam self-compassion, “Mengenali bahwa seseorang bertindak dari rasa sakit dapat membantu kita merespons dengan lebih bijaksana.” Dengan demikian, sambil menjaga jarak emosional, kita tetap bisa menunjukkan empati tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri.

Baca Juga:  Menjaga Batasan Sehat dalam Pertemanan dengan Narsisis

Semoga artikel ini membantu Anda memahami dinamika narsisis dengan lebih baik. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini jika menurut Anda ada orang lain yang perlu memahaminya juga!

Tags

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isi form berikut untuk berlangganan artikel terbaru Edukasi NPD