
Tips untuk healing dan self-care bagi korban NPD
Pernah merasa seperti sedang berlari dalam labirin emosional tanpa jalan keluar setelah berurusan dengan seorang narsistik? Kamu tidak sendirian. Berhadapan dengan individu dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) bisa meninggalkan luka batin yang dalam—mulai dari kebingungan, kecemasan, hingga perasaan tidak berharga.
Setelah terpapar manipulasi, gaslighting, atau perlakuan merendahkan, tubuh dan pikiran bisa berada dalam mode stres berkepanjangan. Ini karena sistem saraf kita terus-menerus berada dalam keadaan “fight or flight” akibat trauma emosional yang terjadi. Maka, sangat penting untuk membantu tubuh dan pikiran kembali ke keadaan tenang.
Bagaimana caranya? Salah satu kunci utamanya adalah teknik relaksasi. Mari kita bahas beberapa metode yang terbukti efektif untuk mengurangi stres pasca trauma narsistik.
“Kenapa aku masih merasa bersalah, padahal aku tahu dia menyakitiku?”
Jika pertanyaan ini terus terngiang di kepalamu setelah meninggalkan hubungan dengan seorang narsisis, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami hubungan dengan individu dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) merasa terperangkap dalam perasaan bersalah yang sulit dijelaskan, meskipun mereka tahu bahwa hubungan tersebut beracun.
Tapi, kenapa bisa begitu? Dan yang lebih penting, bagaimana cara mengatasinya? Mari kita kupas satu per satu.
Jika kamu pernah merasa sudah mulai sembuh dari hubungan atau pengalaman traumatis dengan seorang narsisis, lalu tiba-tiba emosi lama muncul kembali, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami ini dan bertanya-tanya, “Kenapa aku masih merasakan ini? Bukankah aku seharusnya sudah sembuh?”
Jawabannya? Karena healing tidak linear.
Pemulihan dari trauma, terutama yang disebabkan oleh hubungan dengan seseorang yang memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD), adalah perjalanan yang penuh lika-liku. Tidak ada garis lurus menuju kesembuhan—justru, ia lebih mirip dengan ombak di lautan, naik dan turun, kadang tenang, kadang bergelombang.
Mari kita bahas mengapa ini terjadi dan bagaimana kamu bisa belajar menerima proses pemulihan ini dengan lebih baik.
Menghadapi hubungan dengan seseorang yang memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD) bisa meninggalkan luka yang dalam. Trauma emosional, kehilangan kepercayaan diri, dan ketakutan untuk membuka diri kembali adalah hal yang sangat nyata. Jika kamu merasa ragu untuk menjalin hubungan baru setelah mengalami toxic relationship dengan seorang narsisis, percayalah, kamu tidak sendirian.
Tapi kabar baiknya, kesembuhan itu mungkin. Kamu bisa membangun kembali kepercayaan diri dan menemukan hubungan yang sehat—asal dengan cara yang tepat. Mari kita bahas bagaimana caranya!
Keluar dari hubungan dengan seorang narsistik bukan hanya tentang mengakhiri komunikasi atau memutus kontak—ini juga tentang membangun kembali diri sendiri. Jika kamu merasa kehilangan rasa percaya diri, itu sangat wajar. Hubungan dengan seorang narsistik sering kali membuat korbannya meragukan diri sendiri, mempertanyakan nilai diri, dan merasa “tidak cukup baik.” Tapi kabar baiknya? Kamu bisa pulih. Kamu bisa mendapatkan kembali kepercayaan dirimu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengembangkan kembali rasa percaya diri setelah keluar dari hubungan yang penuh manipulasi dan gaslighting. Pelan-pelan, dengan langkah-langkah kecil, kamu bisa bangkit kembali.
Kami memahami bahwa banyak orang belum memahami dinamika narsistik secara mendalam. EdukasiNPD.com hadir sebagai sumber daya untuk belajar, mendapatkan dukungan, dan memulai perjalanan penyembuhan.
Temukan artikel, panduan, dan cerita yang membantu Anda memahami perilaku narsistik, mengatasi dampaknya, dan menuju kehidupan yang lebih sehat.
Copyright © 2024 Edukasi NPD. All Rights Reserved.
Langkah Menuju Kesejahteraan Mental