Pernah merasa satu orang di tim membuat semua orang jadi waspada, tapi tak ada yang berani bicara?
Rekan kerja dengan kecenderungan narsistik memang bisa memanipulasi suasana tim tanpa disadari. Mereka pintar menjaga citra di depan atasan, tapi membuat rekan sejawat merasa tak nyaman, diragukan, atau bahkan disalahkan. Jika kamu pernah merasa lelah karena harus menghadapinya sendirian, artikel ini untukmu.
Mengapa Rekan Lain Cenderung Diam?
Sering kali, rekan lain menyadari ada yang tidak beres, tapi memilih diam. Alasannya bisa beragam:
- Takut dibalas atau dijatuhkan secara halus
- Merasa tidak punya bukti kuat, hanya “perasaan”
- Terkecoh oleh citra “karyawan ideal” yang dibangun oleh si narsisis
- Tak yakin siapa yang bisa dipercaya di tim
Inilah kenapa membangun aliansi menjadi langkah penting—bukan untuk memusuhi, tapi untuk saling melindungi.
Apa Itu Aliansi Sehat di Lingkungan Kerja?
Aliansi bukan berarti membentuk kelompok perlawanan. Ini adalah bentuk kerjasama profesional untuk menjaga kesehatan tim dan mengurangi tekanan emosional yang dihasilkan oleh perilaku manipulatif.
Aliansi membantu kamu:
- Mengetahui bahwa kamu tidak sendirian
- Membangun persepsi objektif dan menghindari asumsi berlebihan
- Menyusun strategi komunikasi yang tepat saat harus bersikap asertif
Cara Membangun Aliansi Tanpa Drama
- Identifikasi kolega yang juga terdampak. Ajak ngobrol ringan, lihat respon emosional mereka.
- Gunakan pendekatan empatik. Hindari menyalahkan, cukup berbagi pengalaman dengan tenang.
- Fokus pada fakta. Bicarakan kejadian konkret, bukan karakter seseorang.
- Buat ruang aman untuk diskusi. Misalnya, break makan siang atau percakapan pribadi di luar jam kerja.
- Jaga kerahasiaan dan profesionalisme. Jangan bawa gosip ke percakapan strategis ini.
Hal yang Harus Dihindari
- Jangan membingkai percakapan sebagai “kami vs dia”
- Hindari melebih-lebihkan atau menyerang karakter
- Jangan manfaatkan momen saat rekan sedang emosi untuk memperkuat aliansi
Tujuan utama bukan membalas, tapi membentuk tim yang kuat secara emosional dan profesional.
Kapan Harus Melapor ke Atasan atau HR?
Jika pola manipulasi mulai berdampak pada performa tim, proyek terganggu, atau muncul tekanan psikologis berat, saatnya bertindak.
Pastikan kamu:
- Mencatat kejadian secara kronologis
- Melibatkan kolega yang juga terdampak sebagai saksi
- Fokus pada dampak kerja, bukan menyerang personal
Kamu Tidak Harus Hadapi Ini Sendiri
Bertemu narsisis di tempat kerja bisa terasa melelahkan dan menguras mental. Tapi kamu tidak harus menjalaninya sendiri. Dengan membangun aliansi yang sehat, kamu bisa menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung—tanpa drama, tanpa harus jadi agresif. Kamu berhak merasa aman dan dihargai di tempat kerja.
Referensi:
- Ronningstam, E. (2005). Identifying and Understanding the Narcissistic Personality. Oxford University Press.
- American Psychological Association. (2023). Workplace manipulation and emotional safety in teams.
- Durvasula, R. (2019). Don’t You Know Who I Am? How to Stay Sane in an Era of Narcissism, Entitlement, and Incivility.