Kenali 2 Tipe Narsisis dan Apa yang Membuat Mereka Berbeda

Kenali 2 tipe narsisis dan apa yang membuat mereka berbeda

edukasinpd.com – Halo, Sahabat EdukasiNPD! Kali ini, Bunda Nunki akan mengajak kamu mengenal lebih jauh tentang Narcissistic Personality Disorder atau biasa disebut NPD. NPD merupakan gangguan kepribadian yang sering kali disalahpahami karena banyak orang mengira bahwa semua orang dengan NPD adalah sosok yang percaya diri berlebihan dan senang memamerkan diri. Padahal, NPD itu punya banyak lapisan, dan ternyata ada berbagai tipe narsisis yang tidak semuanya percaya diri, lho! Yuk, kita bahas bersama!

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder?

Secara sederhana, NPD adalah gangguan kepribadian di mana seseorang memiliki pandangan yang sangat tinggi terhadap dirinya sendiri, membutuhkan pujian yang berlebihan, dan cenderung kurang empati terhadap orang lain. Istilah “narsisis” sendiri berasal dari mitologi Yunani kuno tentang Narcissus, seorang pemuda tampan yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri. Ini adalah peringatan tentang bahaya dari cinta diri yang berlebihan dan ketidakpedulian terhadap orang lain.

Namun, narsisisme dalam psikologi modern lebih kompleks dari sekadar seseorang yang terobsesi pada dirinya sendiri. Sigmund Freud pernah mengatakan bahwa narsisisme adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi ketika berlanjut hingga dewasa, bisa menjadi sebuah gangguan.

Tipe-tipe Narcissist: Lebih dari Sekedar Satu Jenis

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada dua tipe utama narsisis, yaitu grandiose narcissist dan vulnerable narcissist. Meski keduanya berbagi beberapa karakteristik dasar, motivasi dan perilaku mereka berbeda secara signifikan. Mari kita kenali lebih dalam.

1. Grandiose Narcissist: Dominan dan Percaya Diri

Tipe ini adalah gambaran klasik dari seorang narsisis yang sering kita temui: percaya diri berlebihan, dominan, dan sangat ekstrovert. Mereka memiliki harga diri yang tinggi, suka menonjolkan diri, dan tidak ragu untuk mendominasi percakapan. Orang dengan tipe ini cenderung bahagia dan percaya diri, serta merasa hidup mereka penuh dengan kesuksesan.

Baca Juga:  Sensitifnya Narsisis terhadap Kritik dan Cara Menghadapinya

Kamu mungkin pernah bertemu orang yang selalu ingin menjadi pusat perhatian, selalu membanggakan pencapaian mereka, dan merasa berhak atas penghormatan dari orang lain. Itulah ciri khas dari grandiose narcissist.

2. Vulnerable Narcissist: Sensitif dan Insecure

Berlawanan dengan tipe grandiose, vulnerable narcissist lebih tertutup, cemas, dan memiliki harga diri yang rendah. Meski mereka tampak tidak percaya diri, mereka sebenarnya menyimpan keinginan besar untuk dihargai dan dipuji, namun merasa bahwa dunia tidak memberikan mereka apa yang pantas mereka dapatkan. Mereka sering merasa cemas, mudah terluka, dan cenderung depresi.

Mereka jarang terlihat mendominasi percakapan atau menjadi pusat perhatian. Alih-alih, mereka bisa tampak pemalu, sensitif, dan selalu cemas dengan pandangan orang lain terhadap mereka.

Motivasi Dibalik Perilaku Narsisis

Baik grandiose maupun vulnerable narcissist memiliki satu kesamaan: mereka berusaha mendapatkan pengakuan dari orang lain, meskipun cara dan tujuannya berbeda. Penelitian yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin mengungkap bahwa baik grandiose maupun vulnerable narcissist sangat mendambakan status sosial, namun perasaan mereka tentang pencapaian status tersebut berbeda.

  • Grandiose narcissist merasa mereka sudah sukses mencapai status yang diinginkan. Mereka merasa dihormati dan penting dalam hierarki sosial. Mereka tidak terlalu peduli dengan apakah mereka diterima atau disukai oleh orang lain; yang penting bagi mereka adalah menjadi yang terdepan.
  • Vulnerable narcissist, di sisi lain, merasa gagal dalam mencapai status sosial yang layak mereka dapatkan. Mereka mendambakan penerimaan sosial dan sangat terobsesi untuk disukai dan diterima, meskipun kenyataannya sering kali justru mereka merasa diabaikan.

Bagaimana Narsisis Berperilaku dalam Situasi Sosial?

Salah satu cara terbaik untuk mengenali perbedaan antara dua tipe narsisis adalah melalui perilaku sosial mereka.

  • Narsisis Grandiose sering kali sangat terampil dalam situasi sosial. Mereka cenderung tampil menarik dan menawan, menggunakan pesona mereka untuk mempengaruhi orang lain. Dalam pertemuan sosial, mereka bisa menjadi pusat perhatian dan menikmati interaksi yang memberi mereka kesempatan untuk pamer.
  • Narsisis Vulnerable, sebaliknya, lebih canggung dalam situasi sosial. Mereka mungkin cenderung menghindari pusat perhatian, merasa tidak nyaman di lingkungan yang penuh dengan interaksi sosial, dan selalu waspada terhadap kritik atau penolakan dari orang lain.
Baca Juga:  10 Cara Merespons Narsisis Saat Mereka Tidak Menghormati Anda

Narsisisme dalam Kehidupan Sehari-hari: Contoh dari Karakter Fiksi

Kita bisa melihat perbedaan antara dua tipe narsisis ini dalam karakter fiksi seperti di serial The Simpsons. Misalnya, Mr. Burns, yang sombong dan berkuasa, adalah contoh yang sempurna dari grandiose narcissist. Dia memiliki status sosial yang tinggi, namun tidak peduli apakah orang lain menyukainya atau tidak. Di sisi lain, karakter seperti Homer Simpson, yang sangat disukai oleh banyak orang namun tidak memiliki status sosial yang tinggi, lebih mencerminkan seseorang yang sangat peduli dengan penerimaan sosial, meskipun ia tidak secara eksplisit digambarkan sebagai narsisis.

Apakah NPD Dapat Diobati?

Seperti gangguan kepribadian lainnya, NPD memerlukan perawatan yang kompleks dan berkelanjutan. Terapi psikologis, seperti cognitive-behavioral therapy (CBT), dapat membantu individu dengan NPD memahami dan mengelola pola pikir serta perilaku mereka. Sayangnya, karena banyak narsisis yang tidak menyadari atau menolak bahwa mereka memiliki masalah, mencari bantuan profesional sering kali menjadi tantangan tersendiri.

Namun, dengan dukungan yang tepat, seseorang dengan NPD bisa belajar untuk lebih empati terhadap orang lain dan mengurangi perilaku merusak yang sering menyertai gangguan ini.

Kesimpulan: Narsisisme adalah Spektrum

Pada akhirnya, narsisisme bukanlah kondisi hitam-putih. Ia ada pada spektrum, di mana setiap individu bisa memiliki derajat narsisisme yang berbeda. Ada yang tampak percaya diri berlebihan, sementara yang lain mungkin menyembunyikan rasa tidak amannya di balik fasad kesombongan atau kesendirian.

Jika kamu pernah merasa bertemu dengan seseorang yang menunjukkan tanda-tanda NPD, cobalah untuk lebih memahami bahwa gangguan ini sering kali muncul dari rasa kurangnya pengakuan dan penghargaan yang mendalam. Mengenal lebih dekat tentang NPD adalah langkah pertama menuju pemahaman yang lebih baik dan, siapa tahu, bisa membantu kita semua untuk lebih empati terhadap mereka yang mengalaminya.

Baca Juga:  Ini yang Terjadi Ketika Anda Bongkar Taktik Narsisis

Referensi Ilmiah: Penelitian tentang narsisisme yang dibahas dalam artikel ini dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin. Untuk memahami lebih dalam tentang penelitian ini, kamu bisa membaca artikel aslinya di sumber tersebut.

Tags

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isi form berikut untuk berlangganan artikel terbaru Edukasi NPD