edukasinpd.com – “Kok dia bisa banget ya ngomong A hari ini, tapi besok ngomong B?” Kalau kamu pernah bertanya-tanya seperti ini tentang seseorang yang punya perilaku narsistik, kamu nggak sendiri. Banyak orang yang merasa dibingungkan—atau bahkan disakiti—oleh kebohongan yang tampak terus-menerus dari orang-orang dengan ciri khas narsistik.
Tapi, apakah benar kebohongan itu bagian dari Narcissistic Personality Disorder (NPD)? Atau ini cuma kebetulan semata?
Sebelum kita buru-buru menilai, yuk kita pahami dulu: apa sebenarnya itu NPD, dan bagaimana kaitannya dengan perilaku bohong.
Apa Itu NPD?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah salah satu gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola pikir dan perilaku yang grandios, keinginan besar untuk dikagumi, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Orang dengan NPD sering merasa dirinya istimewa, dan karena itu, merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus.
Menurut DSM-5, beberapa ciri utama dari NPD antara lain:
- Perasaan diri yang sangat penting (grandiosity)
- Fantasi kesuksesan, kekuasaan, atau kecantikan yang berlebihan
- Keyakinan bahwa dirinya unik dan hanya bisa dimengerti oleh orang-orang spesial
- Butuh pujian dan kekaguman secara terus-menerus
- Kurangnya empati
Lalu, apa hubungannya dengan kebohongan? Di sinilah ceritanya jadi menarik…
Kebohongan Kronis dan NPD: Apakah Ada Kaitan?
Jawabannya adalah: ya, dalam banyak kasus, memang ada kaitan antara NPD dan perilaku berbohong. Tapi bukan sembarang bohong, ya. Kebohongan yang dilakukan oleh individu dengan NPD biasanya punya pola dan tujuan tertentu.
Kenapa mereka berbohong? Berikut beberapa alasan yang sering ditemukan:
- Untuk mempertahankan citra diri: Misalnya, mereka mengaku punya jabatan tinggi padahal tidak, demi terlihat hebat di mata orang lain.
- Untuk mendapatkan kekaguman atau simpati: Seperti membuat cerita dramatis tentang masa lalu yang tidak sepenuhnya benar.
- Untuk memanipulasi situasi: Misalnya, memutarbalikkan fakta dalam sebuah konflik agar terlihat sebagai korban atau pihak yang paling benar.
Menurut artikel dari Journal of Psychiatric Research (2020), individu dengan NPD lebih cenderung menggunakan kebohongan kompulsif sebagai bentuk “defense mechanism” untuk melindungi ego mereka dari perasaan malu, takut ditolak, atau merasa tidak cukup hebat.
“Individuals with narcissistic traits tend to engage in deceptive behaviors to maintain their inflated self-image.”
– APA Journal of Personality Disorders
Jadi, kalau kamu pernah merasa dimanipulasi oleh seseorang dengan ciri narsistik, bisa jadi itu adalah cara mereka untuk bertahan dari rasa tidak aman yang dalam.
Apakah Semua Orang dengan NPD Pasti Pembohong?
Nah, ini penting: tidak semua orang dengan NPD adalah pembohong kronis. Meskipun kebohongan bisa jadi bagian dari strategi mereka dalam berinteraksi, bukan berarti setiap individu dengan NPD akan selalu berbohong.
Ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku seseorang, seperti:
- Pola asuh masa kecil
- Lingkungan sosial dan budaya
- Pengalaman traumatis
Diagnosis NPD pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Butuh penilaian profesional dari psikolog atau psikiater. Jadi, alih-alih cepat-cepat melabel seseorang sebagai “pembohong narsistik,” lebih baik kita fokus pada pola perilakunya dan dampaknya pada hubungan interpersonal.
Bagaimana Menyikapinya?
Kalau kamu berinteraksi dengan seseorang yang punya ciri NPD dan sering berbohong, beberapa hal berikut bisa membantu:
- Jaga batasan emosional: Tetap tenang dan tidak mudah terpancing.
- Fokus pada fakta: Jangan larut dalam dramatisasi cerita mereka.
- Konsultasikan dengan profesional: Apalagi jika hubungan ini berpengaruh besar terhadap kesehatan mentalmu.
Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa di balik kebohongan yang mereka lakukan, mungkin ada luka psikologis yang belum sembuh.
“Kadang, di balik kebohongan ada luka yang belum sempat sembuh.”
– Tim Psikolog edukasinpd.com
Semoga artikel ini membantumu melihat lebih dalam, dan bukan hanya di permukaan. Karena memahami, selalu lebih baik daripada menghakimi ❤️