Ketika Teman Anda Selalu Kompetitif: Apakah Mereka Narsisis?

Ketika teman anda selalu kompetitif apakah mereka narsisis

edukasinpd.com – Pernahkah Anda memiliki teman yang selalu ingin menang dalam segala hal? Apapun topiknya—pekerjaan, pencapaian, bahkan hal-hal kecil seperti siapa yang lebih banyak mendapat pujian di media sosial—mereka selalu ingin menjadi yang terbaik. Jika iya, Anda mungkin bertanya-tanya: Apakah ini sekadar sifat kompetitif biasa, atau ada sesuatu yang lebih dalam, seperti Narcissistic Personality Disorder (NPD)?

Mari kita kupas lebih dalam!

Kompetitif atau Narsistik?

Persaingan itu wajar, bahkan sehat dalam banyak kasus. Motivasi untuk menjadi lebih baik bisa mendorong kita untuk berkembang. Namun, ketika seseorang selalu harus menjadi yang terbaik dan menganggap kekalahan sebagai ancaman terhadap harga diri mereka, itu bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius.

Orang dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) sering kali memiliki rasa superioritas yang berlebihan, kebutuhan konstan akan pengakuan, dan kurangnya empati terhadap orang lain (American Psychiatric Association, 2013). Salah satu ciri khasnya adalah rasa kompetitif yang ekstrem, bukan karena ingin berkembang, tetapi karena mereka merasa harus lebih unggul dari orang lain untuk mempertahankan citra diri mereka.

Tanda-Tanda Kompetisi yang Tidak Sehat

Jadi, bagaimana membedakan seseorang yang sekadar kompetitif dengan seseorang yang memiliki sifat narsistik? Berikut beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan:

1. Mereka Tidak Bisa Merayakan Keberhasilan Anda

Alih-alih merasa senang atas pencapaian Anda, mereka merasa terancam. Mungkin mereka meremehkan keberhasilan Anda, mengalihkan pembicaraan ke diri mereka sendiri, atau bahkan mencari cara untuk menyaingi Anda dalam hal yang sama.

“Salah satu tanda utama narsisme adalah kebutuhan konstan untuk merasa lebih baik dari orang lain”, ujar Dr. Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis yang banyak meneliti NPD.

2. Mereka Selalu Berusaha “Menyalip” Anda

Pernah mengalami ini? Anda berbagi kabar baik, lalu mereka langsung merespons dengan pencapaian mereka sendiri—dan harus lebih besar atau lebih hebat dari Anda. Ini bukan sekadar percakapan timbal balik, tapi sebuah pola di mana mereka harus menang dalam setiap interaksi sosial.

Baca Juga:  Cara Ampuh Hadapi Teman Narsisis yang Merusak Nama Baik

3. Mereka Sulit Mengakui Kekalahan

Orang narsistik tidak suka kalah. Mereka bisa menjadi defensif, menyalahkan orang lain, atau bahkan mencari cara untuk mendiskreditkan Anda jika mereka merasa kalah dalam suatu hal.

4. Mereka Menggunakan Kompetisi untuk Mengontrol

Alih-alih menjadikan kompetisi sebagai ajang pertumbuhan, mereka menggunakannya untuk mengontrol atau merendahkan orang lain. Mereka ingin memastikan Anda merasa kurang sukses dibanding mereka.

5. Mereka Hanya Peduli Jika Ada yang Bisa Mereka Menangkan

Dalam hubungan yang sehat, persahabatan melibatkan dukungan dan kebersamaan. Tapi jika seseorang hanya muncul saat ada kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka lebih baik dari Anda, ini bisa jadi tanda sifat narsistik.

Bagaimana Menghadapinya?

Jika Anda menyadari bahwa teman Anda memiliki sifat kompetitif yang beracun, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan:

1. Jangan Terpancing dalam Kompetisi yang Tidak Perlu

Ketika mereka mulai membanding-bandingkan, tahan diri untuk tidak masuk ke dalam permainan mereka. Tetap tenang dan fokus pada kebahagiaan serta pencapaian Anda sendiri.

2. Tetapkan Batasan yang Jelas

Jika mereka sering meremehkan Anda atau membuat Anda merasa buruk, tidak ada salahnya memberi jarak. Tidak semua pertemanan harus dipertahankan jika itu merugikan kesehatan mental Anda.

3. Validasi Diri Sendiri

Jangan biarkan mereka menentukan nilai diri Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak perlu selalu menjadi yang terbaik untuk berharga.

4. Jangan Berharap Mereka Berubah

Jika mereka memang memiliki kecenderungan narsistik, kecil kemungkinan mereka akan berubah kecuali mereka menyadari sendiri dan mencari bantuan profesional. Fokuslah pada bagaimana Anda merespons, bukan pada bagaimana mengubah mereka.

Kesimpulan: Apakah Mereka Pasti Narsisis?

Tidak semua orang yang kompetitif adalah narsisis. Namun, jika kompetisi mereka selalu melibatkan manipulasi, kurangnya empati, dan kebutuhan konstan untuk menang dengan cara merendahkan orang lain, bisa jadi ada unsur narsisme di dalamnya.

Baca Juga:  Entitlement Narsistik yang Melelahkan dan Cara Menghindarinya

Yang paling penting adalah bagaimana Anda melindungi diri sendiri. Tidak ada yang salah dengan menginginkan hubungan yang lebih sehat dan bebas dari persaingan yang tidak perlu. Jika pertemanan ini terasa melelahkan, mungkin saatnya mengevaluasi kembali apakah masih layak untuk dipertahankan.

Referensi:

  • American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
  • Durvasula, R. (2018). “Should I Stay or Should I Go? Surviving a Relationship with a Narcissist.” Post Hill Press.

Bagaimana menurut Anda? Pernahkah mengalami pertemanan seperti ini? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isi form berikut untuk berlangganan artikel terbaru Edukasi NPD