edukasinpd.com – Narcissistic Personality Disorder atau gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian di mana seseorang memiliki rasa penting diri yang berlebihan, membutuhkan perhatian yang terus-menerus, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Namun, di balik tampilannya yang tampak penuh percaya diri, orang dengan NPD sering kali menyimpan kerentanan emosional yang mendalam. Mereka cenderung sangat sensitif terhadap kritik atau kegagalan.
Menurut The Conversation, “Desire for Social Status Is a Driver of Narcissism,” baik narsisis grandiose maupun vulnerable sama-sama mendambakan status sosial yang tinggi. Perbedaannya, narsisis grandiose merasa berhasil dalam mencapai status tersebut, sementara narsisis vulnerable merasa bahwa mereka tidak mendapatkan pengakuan yang mereka anggap pantas.
Kenapa Pembahasan tentang NPD Penting? Sebagai psikolog, Bunda Nunki sering mendapati pasien atau individu yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang yang memiliki sifat narsistik. Memahami lebih dalam mengenai NPD bisa membantu kita mengenali ciri-cirinya dan, lebih penting lagi, bagaimana kita bisa menghadapi mereka dengan cara yang sehat.
NPD bukan hanya tentang seseorang yang “terlalu percaya diri” atau “terlalu suka diperhatikan”. Ini adalah kondisi psikologis yang membutuhkan pemahaman dan penanganan khusus. Jika kita bisa memahami pola pikir mereka, kita bisa menghindari konflik yang tidak perlu serta lebih efektif dalam berinteraksi dengan mereka.
Dua Jenis Narsisis: Grandiose dan Vulnerable
Studi terbaru dari Personality and Social Psychology Bulletin menyebutkan bahwa narsisis tidak selalu tampil dengan cara yang sama. Dalam penelitian tersebut, terdapat dua tipe narsisis yang cukup berbeda, yaitu narsisis grandiose dan narsisis vulnerable.
1. Narsisis Grandiose
Narsisis grandiose sering kali terlihat sebagai orang yang penuh percaya diri, dominan, dan ekstrovert. Mereka cenderung merasa sangat nyaman dalam kehidupan sosial dan menganggap diri mereka sukses. Mereka berani, tegas, dan sering kali tampak bahagia dengan diri mereka sendiri.
Ciri-ciri narsisis grandiose termasuk:
- Percaya diri berlebihan
- Senang menjadi pusat perhatian
- Suka mendapatkan pujian dan pengakuan
- Cenderung tidak terlalu peduli dengan perasaan orang lain
Namun, di balik sikap ini, narsisis grandiose sebenarnya memiliki keinginan yang kuat untuk dihormati dan dianggap penting oleh orang lain. Mereka sering kali mengejar status sosial dan kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan. Menariknya, mereka tidak terlalu peduli apakah mereka diterima secara sosial, selama mereka mendapatkan pengakuan yang mereka inginkan.
2. Narsisis Vulnerable
Sebaliknya, narsisis vulnerable memiliki sifat yang lebih tertutup dan sensitif. Mereka sering merasa cemas, memiliki harga diri yang rendah, dan mudah merasa terancam. Meskipun mereka juga mendambakan status sosial, mereka tidak merasa berhasil mencapainya dan sering kali merasa kecewa atau marah karena tidak mendapatkan pengakuan yang menurut mereka layak didapatkan.
Ciri-ciri narsisis vulnerable antara lain:
- Cenderung introvert dan pemalu
- Sangat sensitif terhadap kritik
- Merasa cemas dan tidak aman dalam hubungan sosial
- Merasa bahwa mereka tidak mendapatkan pengakuan yang pantas
Menurut penelitian yang sama, narsisis vulnerable memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk diterima dalam lingkungan sosial, berbeda dengan narsisis grandiose yang lebih fokus pada status. Namun, mereka sering kali gagal mendapatkan penerimaan tersebut, yang akhirnya membuat mereka merasa semakin tersingkirkan dan tidak bahagia.
Mengapa Narsisis Sangat Mendambakan Status Sosial?
Salah satu motivasi utama dari perilaku narsisis, baik grandiose maupun vulnerable, adalah keinginan untuk mendapatkan status sosial yang tinggi. Status sosial melibatkan dihormati dan dikagumi oleh orang lain, serta diakui sebagai individu yang penting dalam tatanan sosial.
Dalam penelitian yang melibatkan 676 orang dewasa, ditemukan bahwa baik narsisis grandiose maupun vulnerable memiliki keinginan yang kuat untuk meraih status sosial. Namun, hasilnya berbeda. Narsisis grandiose merasa mereka telah berhasil mendapatkan status yang mereka inginkan, sedangkan narsisis vulnerable merasa tidak dihargai sebagaimana mestinya. Ini menciptakan perbedaan besar dalam cara mereka berperilaku dan merespons lingkungan sosial mereka.
Grandiose narsisis mungkin tampak berhasil dalam kehidupan sosial mereka dan mendapatkan pujian serta penghargaan, tetapi narsisis vulnerable terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan yang mereka anggap layak. Kegagalan ini sering kali membuat mereka merasa marah dan cemas.
Bagaimana NPD Mempengaruhi Hubungan Sosial?
Orang dengan NPD sering kali mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Karena mereka memiliki kebutuhan yang besar akan pengakuan dan perhatian, mereka cenderung mengabaikan kebutuhan orang lain. Ini bisa menyebabkan konflik dalam hubungan pribadi dan profesional.
Beberapa dampak yang sering terjadi pada hubungan sosial dengan seorang narsisis meliputi:
- Kesulitan dalam berempati terhadap perasaan orang lain
- Kecenderungan untuk memanipulasi atau memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi
- Fokus yang berlebihan pada kesuksesan pribadi dan status sosial
- Ketidakmampuan menerima kritik atau saran dari orang lain
Selain itu, orang dengan NPD sering kali merasa bahwa mereka berhak atas perlakuan khusus dan akan marah atau tersinggung jika merasa diabaikan atau diperlakukan seperti orang biasa. Mereka mungkin juga berusaha untuk “menghukum” orang yang mereka anggap tidak menghormati mereka, baik dengan cara pasif-agresif atau dengan perilaku langsung yang konfrontatif.
Bagaimana Menghadapi Orang dengan NPD?
Berurusan dengan orang yang memiliki narsisisme, terutama dengan NPD, bisa menjadi tantangan. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu Anda menghadapinya dengan lebih efektif:
- Tetapkan batasan yang jelas: Jangan ragu untuk menetapkan batasan dalam interaksi Anda dengan mereka. Ini penting untuk melindungi kesejahteraan Anda sendiri.
- Jangan berharap perubahan cepat: Orang dengan NPD mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah, sehingga perubahan perilaku tidak akan terjadi dengan cepat atau mudah.
- Jangan terjebak dalam permainan mereka: Narsisis sering kali menggunakan manipulasi emosional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tetap tenang dan rasional, serta hindari merespons dengan emosi yang berlebihan.
- Cari dukungan profesional: Jika Anda merasa kesulitan dalam menghadapi seseorang dengan NPD, bekerja sama dengan psikolog atau konselor dapat membantu Anda menemukan strategi yang lebih baik.
Kesimpulan
Narcissistic Personality Disorder adalah kondisi psikologis yang kompleks, dan tidak semua narsisis memiliki sifat yang sama. Terdapat dua jenis narsisis utama—grandiose dan vulnerable—dengan perbedaan karakteristik yang signifikan. Namun, satu hal yang mereka miliki bersama adalah keinginan besar untuk mendapatkan status sosial dan pengakuan. Mengenali ciri-ciri narsisis dan memahami motivasi mereka dapat membantu kita berinteraksi dengan lebih bijaksana dan efektif.
Jika Anda berurusan dengan seseorang yang memiliki NPD, penting untuk tetap menjaga batasan yang sehat dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Jangan biarkan perilaku mereka memengaruhi kesejahteraan emosional Anda.
Sumber Ilmiah:
- The Conversation: “Desire for Social Status Is a Driver of Narcissism”
- Personality and Social Psychology Bulletin: Research on grandiose and vulnerable narcissists