Pernahkah Anda merasa frustrasi ketika mencoba berbicara serius dengan seseorang, tetapi tiba-tiba arah pembicaraan berubah total? Jika ya, Anda mungkin sedang berhadapan dengan seseorang yang memiliki sifat narsisistik atau bahkan Narcissistic Personality Disorder (NPD). Mereka tidak hanya menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka, tetapi juga sangat terampil mengubah topik pembicaraan untuk mengalihkan perhatian Anda.
Mari kita bahas lebih dalam, mengapa ini terjadi, apa tujuan mereka, dan bagaimana cara mengatasinya!
Apa Itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
Sebelum masuk ke inti pembahasan, penting untuk memahami sedikit tentang NPD. Menurut American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), NPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan:
- Kebutuhan akan perhatian dan pengakuan berlebihan,
- Rasa diri yang agung, dan
- Kurangnya empati terhadap orang lain.
Namun, tidak semua orang yang memiliki sifat narsis otomatis memiliki NPD. Gangguan ini baru dikategorikan sebagai masalah klinis jika sifat-sifat tersebut mengganggu hubungan atau fungsi sehari-hari seseorang.
Mengapa Mereka Mengubah Topik?
Narsisis sangat sensitif terhadap kritik atau hal-hal yang dianggap dapat “merusak” citra diri mereka. Ketika Anda mencoba mengkonfrontasi mereka tentang kesalahan, berikut adalah beberapa alasan mengapa mereka sering kali mengubah topik:
1. Mekanisme Pertahanan Diri
Narsisis memiliki ego yang rapuh meskipun di permukaan terlihat percaya diri. Ketika Anda menyentuh titik lemah mereka, mereka akan segera berusaha melindungi diri dengan mengalihkan pembicaraan. Dalam psikologi, ini disebut sebagai defense mechanism atau mekanisme pertahanan.
Contoh: Anda menegur pasangan narsisis Anda karena lupa menjemput anak. Alih-alih meminta maaf, mereka mungkin langsung berkata, “Kamu selalu mengatur segalanya seperti aku ini anak kecil!”
2. Taktik Manipulasi
Mereka tidak hanya ingin menghindari tanggung jawab tetapi juga membuat Anda meragukan diri sendiri. Taktik seperti ini sering disebut gaslighting, yaitu manipulasi untuk membuat Anda merasa bersalah atau bingung. Dengan mengubah topik, mereka menggeser fokus dari masalah mereka ke kelemahan Anda.
Menurut psikolog klinis Dr. Ramani Durvasula, “Mengalihkan topik adalah cara narsisis mempertahankan kontrol dalam interaksi dan memastikan bahwa mereka tidak terlihat salah.”
3. Menguji Batas Kesabaran Anda
Narsisis sering kali menguji seberapa jauh mereka bisa memutarbalikkan situasi tanpa Anda menyadarinya. Jika Anda terpancing, mereka merasa menang.
Bagaimana Cara Menghadapinya?
Menghadapi narsisis memang tidak mudah, tetapi Anda bisa menggunakan strategi berikut:
1. Tetap Fokus pada Inti Masalah
Saat mereka mulai mengalihkan topik, jangan terpancing. Tetaplah tenang dan kembalikan pembicaraan ke topik awal. Contoh:
“Mungkin itu penting, tetapi kita sedang membicarakan tentang bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini.”
2. Gunakan Pernyataan “Saya”
Menggunakan pernyataan “saya” membantu Anda menyampaikan pesan tanpa terkesan menyalahkan. Contoh:
“Saya merasa tidak dihargai ketika masalah seperti ini tidak ditangani.”
3. Jangan Masuk ke Perang Emosi
Narsisis sering mencoba memicu emosi Anda untuk mengalihkan perhatian. Tetaplah tenang, karena emosi yang tidak terkendali hanya akan memberikan mereka keuntungan.
4. Kenali Batasan Anda
Tidak semua argumen perlu dimenangkan. Jika situasinya menjadi terlalu intens, tidak ada salahnya untuk menghentikan diskusi dan kembali lagi di lain waktu.
Kesimpulan
Mengubah topik adalah salah satu trik favorit narsisis untuk menghindari tanggung jawab dan mempertahankan kendali. Ini bukan hanya tanda kurangnya kedewasaan emosional, tetapi juga strategi manipulatif yang sering digunakan untuk membuat Anda merasa bersalah atau tidak percaya diri.
Namun, dengan pemahaman yang tepat dan strategi komunikasi yang baik, Anda bisa tetap memegang kendali dalam percakapan tanpa terjebak dalam drama mereka. Ingatlah selalu, mengatasi narsisis bukan soal mengubah mereka, tetapi bagaimana Anda menjaga keseimbangan diri Anda sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Eleanor Roosevelt, “Tidak ada yang bisa membuat Anda merasa rendah tanpa izin Anda.”
Semoga artikel ini membantu Anda lebih memahami perilaku narsisis dan cara terbaik untuk menghadapinya!
Referensi
- American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
- Durvasula, R. (2018). Should I Stay or Should I Go? Surviving a Relationship with a Narcissist.
- Roosevelt, E. (1937). This is My Story.