edukasinpd.com – Ketika berbicara tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik, banyak dari kita mungkin langsung membayangkan seseorang yang penuh dengan rasa percaya diri berlebih, ego tinggi, atau bahkan haus akan perhatian. Namun, apa yang sering terlupakan adalah bahwa NPD adalah gangguan kompleks yang bisa tumpang tindih atau bahkan berhubungan erat dengan gangguan kepribadian lainnya. Di artikel ini, kita akan mengupas hubungan antara NPD dan gangguan kepribadian lainnya secara ringan, sederhana, tetapi tetap mendalam.
Sekilas tentang NPD
NPD adalah salah satu gangguan kepribadian yang termasuk dalam kategori Cluster B Personality Disorders menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Individu dengan NPD memiliki pola perilaku yang ditandai dengan rasa superioritas, kebutuhan untuk dikagumi, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Namun, di balik fasad percaya diri itu, mereka sebenarnya sering kali merasa rapuh, rentan terhadap kritik, dan memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk validasi.
Menurut American Psychiatric Association (2013), prevalensi NPD di populasi umum berkisar sekitar 1–6%. Namun, di kalangan individu dengan gangguan kepribadian lainnya, angka ini bisa lebih tinggi karena adanya hubungan kompleks antara NPD dan kondisi-kondisi lain.
Gangguan Kepribadian yang Sering Terkait dengan NPD
Berikut beberapa gangguan kepribadian lain yang sering tumpang tindih atau memiliki hubungan erat dengan NPD:
1. Borderline Personality Disorder (BPD)
Hubungan antara NPD dan BPD adalah salah satu yang paling sering ditemukan. Keduanya termasuk dalam kategori Cluster B dan memiliki beberapa karakteristik yang mirip, seperti kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang stabil, respons emosional yang intens, dan kecenderungan untuk memanipulasi lingkungan.
Namun, perbedaannya terletak pada motivasi dan pola pikir. Individu dengan BPD biasanya bertindak karena ketakutan akan penolakan atau ditinggalkan (fear of abandonment), sedangkan individu dengan NPD sering kali didorong oleh kebutuhan untuk dikagumi atau mendapatkan pengakuan. Menurut penelitian dari Kealy et al. (2017), individu dengan NPD dan BPD sering menunjukkan pola hubungan yang tidak sehat, di mana mereka saling memperburuk rasa tidak aman masing-masing.
2. Antisocial Personality Disorder (ASPD)
NPD juga sering tumpang tindih dengan ASPD. Keduanya bisa menunjukkan pola manipulasi, kurangnya empati, dan eksploitasi terhadap orang lain untuk keuntungan pribadi. Namun, sementara individu dengan NPD biasanya termotivasi oleh kebutuhan akan perhatian dan pujian, individu dengan ASPD lebih sering bertindak demi keuntungan material atau kesenangan pribadi, tanpa mempedulikan dampaknya pada orang lain.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Personality Disorders (Ronningstam, 2011) menunjukkan bahwa individu dengan ciri-ciri NPD dan ASPD cenderung memiliki tingkat agresivitas yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar dalam perilaku antisosial, seperti kriminalitas.
3. Histrionic Personality Disorder (HPD)
HPD adalah gangguan kepribadian lain dalam Cluster B yang sering kali memiliki tumpang tindih dengan NPD. Individu dengan HPD dan NPD sama-sama memiliki kebutuhan akan perhatian, tetapi cara mereka mencapainya bisa berbeda. Orang dengan HPD biasanya sangat ekspresif secara emosional dan sering kali dramatis dalam mencari perhatian, sementara individu dengan NPD cenderung lebih fokus pada pencapaian atau atribut yang membuat mereka terlihat unggul.
Menurut penelitian dari Paris (2015), meskipun ada beberapa kesamaan, orang dengan HPD biasanya lebih terbuka secara emosional dibandingkan dengan individu dengan NPD, yang lebih sering terlihat dingin atau tidak terlibat secara emosional.
4. Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OCPD)
Meskipun NPD dan OCPD berasal dari kategori yang berbeda (Cluster B vs Cluster C), keduanya bisa memiliki hubungan yang menarik. Individu dengan OCPD biasanya sangat perfeksionis dan memiliki kebutuhan tinggi untuk mengontrol lingkungan mereka. Di sisi lain, individu dengan NPD juga memiliki kebutuhan akan kontrol, tetapi lebih sering berfokus pada bagaimana kontrol itu membantu mereka mendapatkan pengakuan atau perhatian.
Orang dengan NPD dan OCPD cenderung memiliki standar yang tidak realistis, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, yang dapat mengarah pada konflik interpersonal.
Mengapa Hubungan Ini Penting untuk Dipahami?
Mengenali hubungan antara NPD dan gangguan kepribadian lainnya sangat penting, terutama dalam konteks diagnosis dan perawatan. Individu dengan NPD sering kali datang ke terapi bukan karena mereka menyadari masalah narsistik mereka, tetapi karena dampak negatif dari pola perilaku mereka terhadap kehidupan pribadi, pekerjaan, atau hubungan. Tumpang tindih dengan gangguan lain sering kali membuat proses terapi menjadi lebih kompleks.
Selain itu, memahami hubungan ini juga membantu orang di sekitar individu dengan NPD untuk lebih peka dan sabar. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki gangguan kepribadian ini merasa terjebak dalam lingkaran ketidakamanan yang sulit dipecahkan.
Kesimpulan
NPD bukanlah gangguan yang berdiri sendiri tanpa hubungan dengan kondisi lainnya. Dalam banyak kasus, NPD memiliki tumpang tindih dengan gangguan kepribadian lain seperti BPD, ASPD, HPD, dan OCPD. Hubungan ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks, dan begitu pula masalah psikologis yang mereka alami.
Seperti yang dikatakan oleh ahli psikologi Otto Kernberg, “Understanding the intricacies of personality disorders is key to helping individuals move toward healthier relationships and self-perception.”
Jika Anda atau orang yang Anda kenal menghadapi tantangan terkait NPD atau gangguan kepribadian lainnya, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Pemahaman dan intervensi yang tepat bisa membuat perbedaan besar.