Perilaku Narsistik Berubah Seiring Usia, Benarkah?

Perilaku narsistik berubah seiring usia, benarkah

edukasinpd.com – Hai, para pembaca setia edukasinpd.com! Saya Bunda Nunki, psikolog yang siap menemani Anda memahami berbagai topik psikologis, termasuk yang satu ini—Narcissistic Personality Disorder (NPD). Dalam artikel ini, kita akan membahas topik yang menarik mengenai bagaimana perilaku narsistik dapat berubah seiring bertambahnya usia.

Banyak yang bertanya, apakah seorang narsistik bisa berubah? Menurut sebuah penelitian terbaru, orang dengan sifat narsistik cenderung lebih mellow atau tenang seiring bertambahnya usia. Namun, meskipun sifat-sifat narsistik mereka berkurang, mereka tidak sepenuhnya hilang. Lalu, apa sebenarnya NPD itu? Bagaimana kita mengenali seseorang dengan sifat narsistik? Dan apa yang bisa kita harapkan dari perubahan sifat mereka? Mari kita bahas bersama.

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?

Narcissistic Personality Disorder, atau gangguan kepribadian narsistik, adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan perhatian dan pujian yang terus-menerus, dan seringkali tidak memiliki empati terhadap orang lain. Orang dengan NPD merasa dirinya lebih unggul daripada orang lain dan sering mengeksploitasi hubungan untuk kepentingan pribadi.

Karakteristik utama NPD meliputi:

  • Perasaan superior atau lebih baik dari orang lain
  • Kebutuhan akan pujian dan perhatian
  • Kurangnya empati terhadap orang lain
  • Eksploitasi hubungan untuk keuntungan pribadi
  • Kesulitan menerima kritik atau kekalahan

NPD bukan sekadar “sifat buruk” atau “sikap egois.” Ini adalah gangguan kepribadian yang didiagnosis oleh profesional kesehatan mental berdasarkan kriteria diagnostik tertentu.

Perubahan Perilaku Narsistik Seiring Usia

Baru-baru ini, penelitian yang dipublikasikan dalam Psychological Bulletin menunjukkan bahwa sifat narsistik cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Penelitian ini melibatkan lebih dari 37.000 partisipan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang berusia 77 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun tingkat narsisme menurun, perubahan ini terjadi secara perlahan dan bertahap.

Baca Juga:  Menyelami Hubungan NPD dengan Gangguan Kepribadian Lain

Menurut Dr. Ulrich Orth, salah satu peneliti dari Universitas Bern, meskipun seseorang yang sangat narsistik saat muda mungkin berubah sedikit lebih baik seiring waktu, mereka tidak akan sepenuhnya berubah menjadi pribadi yang empatik dan rendah hati. Ini berarti, meskipun kita bisa berharap adanya perbaikan kecil, jangan terlalu berharap seseorang dengan sifat narsistik akan benar-benar berubah sepenuhnya.

Tiga Tipe Narsistik: Bagaimana Mengenalinya?

Penelitian ini juga mengidentifikasi tiga tipe perilaku narsistik yang sering ditemukan pada individu dengan NPD:

  1. Agentic Narcissist
    • Merasa dirinya grandio atau superior dibandingkan orang lain.
    • Sangat mendambakan pujian dan pengakuan.
    • Seringkali sukses dalam karier atau hubungan sosial karena rasa percaya diri yang berlebihan.
  2. Antagonistic Narcissist
    • Melihat orang lain sebagai saingan atau musuh.
    • Cenderung eksploitatif dan kurang empati.
    • Memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya sendiri.
  3. Neurotic Narcissist
    • Merasa malu, insecure, dan sangat sensitif terhadap kritik.
    • Meskipun narsistik, mereka cenderung lebih rentan terhadap gangguan emosional, seperti kecemasan.

Dengan memahami tipe-tipe ini, kita bisa lebih mudah mengenali sifat narsistik pada orang di sekitar kita.

Narsistik, Apa Itu? Bagaimana Kita Mengenalinya?

Seiring berkembangnya media sosial, istilah “narsis” kerap kali disalahartikan. Banyak yang menggunakan istilah ini untuk merujuk pada orang yang egois, arogan, atau tidak peka terhadap perasaan orang lain. Namun, narsisme yang klinis adalah sesuatu yang jauh lebih serius dan lebih kompleks dari sekadar “selfie” atau “suka dipuji.”

Seseorang dengan NPD sering menunjukkan perilaku yang tidak hanya mengganggu hubungan interpersonal, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan orang-orang di sekitar mereka. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Sarah Davies, seorang psikolog, narsisme klinis tidak boleh disamakan dengan sikap arogan yang biasa. Seorang narsistik klinis tidak memiliki rasa penyesalan dan tanggung jawab seperti kebanyakan orang lainnya.

Baca Juga:  Perbedaan Narcissistic Personality Disorder (NPD) dengan Gangguan Kepribadian Lainnya

Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang adalah narsistik meliputi:

  • Drama yang terus menerus – Mereka cenderung menciptakan kekacauan dan konflik.
  • Tidak pernah meminta maaf – Mereka jarang mengakui kesalahan dan selalu merasa benar.
  • Permainan menyalahkan – Mereka memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi.

Narsisme dan Media Sosial: Apa Hubungannya?

Kenaikan popularitas media sosial mungkin berperan dalam peningkatan kesadaran tentang narsisme. Banyak orang merasa lebih mudah untuk memamerkan diri di platform seperti Instagram dan Facebook, yang sering dianggap sebagai bentuk narsistik. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Davies, meskipun media sosial dapat membantu kita mengenali lebih banyak tentang narsisme, istilah ini sering kali disalahgunakan.

Misalnya, jika seseorang “ghosting” atau menghilang tiba-tiba tanpa penjelasan, banyak yang mungkin langsung melabeli orang tersebut sebagai narsis. Namun, tindakan tersebut tidak selalu merupakan tanda NPD.

Penelitian Terbaru: Narsis Tidak Sepenuhnya Hilang dengan Usia

Studi yang dilakukan oleh Dr. Orth dan timnya menunjukkan bahwa meskipun perilaku narsistik mungkin berkurang seiring usia, perubahan tersebut tidak signifikan. Ini berarti, seseorang yang narsistik saat muda mungkin tetap menunjukkan sifat-sifat narsistik meskipun mereka telah menua. Namun, ada harapan bahwa orang-orang ini bisa menjadi lebih empatik, murah hati, dan menyenangkan seiring waktu.

Bagi pasangan atau keluarga yang berharap narsisme akan hilang seiring bertambahnya usia, penelitian ini menekankan bahwa perbaikan drastis tidak bisa diharapkan. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Tennyson Lee, “Narsisme berkurang dengan usia, tetapi jangan berharap perubahan besar. Sifat-sifat ini cenderung bertahan.”

Bagaimana Menghadapi Seseorang dengan NPD?

Berurusan dengan seseorang yang narsistik bisa sangat melelahkan, terutama bagi pasangan, anak-anak, atau rekan kerja. Orang dengan NPD sering kali manipulatif, sulit dihadapi, dan kurang peka terhadap perasaan orang lain.

Baca Juga:  Tuntutan Pasangan Narsistik yang Tak Pernah Habis

Beberapa tips untuk menghadapi individu dengan NPD:

  • Tetap tenang – Jangan terlibat dalam drama yang mereka ciptakan.
  • Tetapkan batasan yang jelas – Jelaskan apa yang bisa dan tidak bisa diterima dalam hubungan.
  • Cari dukungan – Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika diperlukan.

Kesimpulan

Perilaku narsistik memang bisa berkurang seiring bertambahnya usia, tetapi tidak sepenuhnya hilang. Orang-orang dengan NPD tetap perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam hal hubungan interpersonal mereka. Jika Anda atau orang terdekat Anda berurusan dengan seseorang yang narsistik, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan menetapkan batasan yang sehat.

Penelitian terbaru memberi kita wawasan lebih dalam tentang perilaku narsistik dan bagaimana sifat-sifat ini berkembang seiring waktu. Namun, yang jelas, narsisme bukanlah sesuatu yang akan hilang begitu saja. Pendekatan yang penuh empati, tetapi tegas, diperlukan dalam menghadapi individu dengan NPD.

Tags

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isi form berikut untuk berlangganan artikel terbaru Edukasi NPD