edukasinpd.com – Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah salah satu gangguan kepribadian yang sering disalahpahami. Ketika mendengar kata “narsis,” mungkin yang terlintas di benak kita adalah seseorang yang mencintai dirinya sendiri secara berlebihan. Tapi, tahukah Anda bahwa narsisme tidak selalu tentang kepercayaan diri yang tinggi? Faktanya, ada dua jenis narsisme yang berbeda, yaitu narsisme grandiose dan narsisme vulnerable.
Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang kedua jenis narsisme ini agar Anda dapat memahaminya dengan lebih baik.
Apa Itu Narsisme?
Narsisme adalah sifat yang ada di dalam diri setiap orang dalam kadar tertentu. Namun, pada individu dengan NPD, sifat ini menjadi begitu ekstrem sehingga memengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain. Menurut American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), NPD ditandai dengan kebutuhan akan pengakuan yang berlebihan, kurangnya empati, dan perasaan superior.
Namun, narsisme bukanlah satu tipe yang sama untuk semua orang. Para ahli psikologi membagi narsisme menjadi dua kategori utama: grandiose dan vulnerable.
1. Narsisme Grandiose
Jenis ini adalah yang paling sering dikaitkan dengan stereotip seorang narsis. Individu dengan narsisme grandiose cenderung:
- Percaya diri secara berlebihan.
- Merasa dirinya lebih superior dari orang lain.
- Memiliki kebutuhan untuk dipuji atau dikagumi secara terus-menerus.
- Kurang empati terhadap perasaan orang lain.
Contoh perilaku: Mereka mungkin terlihat seperti pemimpin yang karismatik atau seseorang yang selalu ingin menjadi pusat perhatian. Dalam banyak kasus, mereka tampak percaya diri, dominan, bahkan sombong.
Mengapa mereka begitu?
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality oleh Miller et al. (2011), narsisme grandiose sering kali berakar pada pengalaman masa kecil yang memberikan penghargaan berlebihan atau terlalu menekankan pentingnya keberhasilan.
2. Narsisme Vulnerable
Berbeda dengan narsisme grandiose, narsisme vulnerable jauh lebih tersembunyi. Orang dengan jenis narsisme ini cenderung:
- Memiliki perasaan tidak aman yang mendalam.
- Mudah merasa tersinggung atau terluka oleh kritik.
- Membutuhkan validasi dari orang lain, tetapi tidak secara terang-terangan.
- Cenderung menarik diri atau menunjukkan sifat pasif-agresif.
Contoh perilaku: Mereka mungkin tampak pendiam, tetapi di dalam hati, mereka menyimpan rasa dendam atau iri terhadap orang lain yang dianggap lebih sukses.
Mengapa mereka begitu?
Studi oleh Pincus dan Lukowitsky (2010) menunjukkan bahwa narsisme vulnerable sering kali berakar pada pengalaman masa kecil yang penuh dengan penolakan atau kritik. Mereka belajar untuk melindungi diri dengan menciptakan “topeng” narsisme untuk menyembunyikan rasa tidak aman mereka.
Apa Perbedaan Utama antara Keduanya?
Aspek | Grandiose | Vulnerable |
---|---|---|
Keyakinan Diri | Tinggi, bahkan berlebihan | Rendah, cenderung tidak aman |
Ekspresi Narsisme | Terbuka (dominasi, kebanggaan) | Tersembunyi (pasif-agresif, defensif) |
Respon Terhadap Kritik | Marah atau menyerang | Terluka, menarik diri |
Perilaku Sosial | Ekstrovert, ingin menjadi pusat perhatian | Introvert, cenderung menghindar |
Mengapa Penting Memahami Jenis Narsisme
Memahami perbedaan antara narsisme grandiose dan vulnerable dapat membantu kita berinteraksi dengan individu yang memiliki sifat-sifat ini. Ini juga penting dalam konteks terapi atau mendukung seseorang dengan NPD.
Tips Menghadapi Narsisme:
- Jangan mengambil perilaku mereka secara pribadi.
- Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan.
- Hindari terlalu banyak memberikan perhatian yang mereka cari.
Kutipan Ilmiah
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Craig Malkin, seorang pakar narsisme, dalam bukunya Rethinking Narcissism:
“Narsisme bukan hanya tentang mencintai diri sendiri, tetapi juga cara melindungi diri dari rasa tidak aman.”
Kesimpulan
Baik narsisme grandiose maupun vulnerable memiliki dinamika unik yang perlu kita pahami. Dengan mengenali perbedaannya, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi orang-orang dengan sifat ini, baik di kehidupan pribadi maupun profesional.
Jadi, jika Anda merasa sering berhadapan dengan perilaku narsistik, luangkan waktu untuk mengevaluasi jenis narsisme yang mereka tunjukkan. Dengan begitu, Anda bisa merespons dengan cara yang lebih efektif.
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang narsisme? Jangan ragu untuk membaca artikel lainnya di EdukasiNPD.com dan temukan wawasan baru tentang cara menghadapi tantangan ini.
Sumber Referensi:
- Miller, J. D., et al. (2011). Journal of Personality.
- Pincus, A. L., & Lukowitsky, M. R. (2010). Narcissism and interpersonal functioning.
Semoga artikel ini membantu Anda lebih memahami narsisme dengan cara yang mudah dan relevan. 😊